Ditahun 2016 ini akan ada fenomena-fenomena astronomi, baik yang telah terjadi seperti gerhana matahari total pada 9 Maret lalu, maupun fenomena astronomi yang akan terjadi kedepannya.
Mau tau fenomena apa saja yang akan menghiasi langit? Yuk, kita ulas lebih lanjut.
Sabtu, 7 Mei 2016 – Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids
Hujan meteor Eta Aquarids berlangsung antara 19 April-28 Mei 2016. Pada puncaknya Sabtu dini hari diperkirakan akan terlihat hingga 30 meteor per jam. Rasi Aquarius di langit timur setelah tengah malam akan menjadi arah melesatnya meteor-meteor Eta Aquarids. Beruntung saat puncak Eta Aquarids bertepatan dengan fase bulan baru sehingga cahaya bulan tidak akan menggangu pengamatan. Dengan begitu hujan meteor Eta Aquarids dapat menjadi obat penawar atas kekecewaan jika nanti hujan meteor Lyrids gagal teramati.
Senin, 9 Mei 2016 – Transit Merkurius
Transit Merkurius terjadi ketika Matahari-Merkurius-Bumi tepat segaris lurus. Karena itu saat transit nanti Merkurius akan terlihat melintas di depan piringan matahari. Melihat suatu planet kecil di depan piringan matahari tentu akan menjadi suatu fenomena langka juga menarik. Terakhir kali transit Merkurius adalah pada 8 November 2006 dan baru akan terulang lagi pada 11 November 2019.
Sayangnya di Indonesia transit Merkurius ini terjadi hampir bersamaan dengan terbenamnya matahari. Wilayah yang beruntung dapat menyaksikan transit Merkurius sebelum matahari terbenam hanya wilayah Indonesia paling barat seperti Sumatera Utara dan Aceh. Di sana transit Merkurius akan dimulai beberapa saat sebelum matahari terbenam. Oleh karena itu untuk mengamatinya harus mencari medan pandang yang lapang ke arah barat.
Minggu, 22 Mei 2016 – Bulan Purnama Apogee
Ini adalah bulan purnama apogee terakhir selama tahun 2016. Diameter sudutnya 29,66 menit busur dan menjadi ketiga paling kecil dan redup tahun ini. Bulan purnama apogee hari ini puncaknya terjadi pukul 04:14 WIB dan dapat diamati sepanjang malam antara Sabtu malam hingga Minggu pagi. Tentu ini akan menguntungkan para jomblo di luar sana. Karena jika ditanya mengapa mereka tidak malam mingguan mereka bisa berkilah ingin mengamati bulan purnama apogee sepanjang malam!
Minggu, 22 Mei 2016 – Oposisi Mars
Sama seperti Jupiter di awal Maret, hari ini Mars juga akan mengalami oposisi. Itu berarti Mars akan terlihat sepanjang malam di arah yang berlawanan dengan Matahari. Mars pun akan mencapai terang maksimumnya hari ini dengan magnitudo -2,1 atau hampir mendekati terang Jupiter saat oposisi. Harus diketahui bahwa saat oposisi nanti Mars hanya akan terlihat sebagai bintang merah terang. Mars tidak akan pernah sekalipun terlihat sebesar bulan purnama.
Berbeda dengan planet luar lain yang hampir setiap tahun, Mars termasuk jarang mengalami oposisi. Terakhir Mars mengalami oposisi pada 9 April 2014 dengan magnitudo hanya -1,5 atau lebih redup dari hari ini. Oposisi Mars selanjutnya akan terjadi pada 27 Juli 2018 dengan magnitudo -2,6 atau sudah melampaui terang Jupiter saat oposisi. Karena terulang masih lama, maka oposisi Mars hari ini tidak boleh disia-siakan.
Sabtu, 28 Mei 2016 – Istiwa’ Adhom
Pada hari ini pukul 16:18 WIB Matahari akan tepat berada di atas Ka’bah, kiblat umat muslim. Jadi dengan menghadap Matahari ataupun mengikuti arah pangkal bayangan benda tegak pada saat itu akan sama artinya mengarah tepat ke arah kiblat. Peristiwa ini tentu akan memudahkan bagi umat muslim untuk mengoreksi arah kiblatnya supaya benar-benar tepat mengarah ke kiblat. Karena tepat menghadap kiblat adalah bagian dari kesempurnaan beribadah khususnya sholat. Peristiwa ini akan kembali terulang pada 16 Juli 2016.
Jum’at, 3 Juni 2016 – Oposisi Saturnus
Saturnus menjadi planet terjauh yang masih mudah terlihat secara langsung. Terlebih jika sedang oposisi seperti hari ini. Saturnus akan terlihat sepanjang malam sebagai bintang putih terang di arah yang berseberangan dengan Matahari. Terang maksimum Saturnus mencapai magnitudo 0 atau masih jauh lebih redup dari Jupiter dan Mars. Sebenarnya ini sangat wajar karena jarak Saturnus pun sangat jauh dibanding Mars dan Jupiter. Dengan bantuan teleskop, Saturnus akan terlihat lebih cantik dengan cincin tebal yang melingkarinya.
Jum’at, 29 Juli 2016 – Puncak Hujan Meteor Delta Aquarids
Rasi Aquarius yang kini berada di langit barat menjelang fajar kembali akan menjadi arah meluncurnya meteor-meteor terang. Kali ini meteor-meteor itu berasal dari hujan meteor Delta Aquarids yang berlangsung antara 8 Juli-19 Agustus 2016. Pada puncaknya Jum’at dini hari diperkirakan akan terlihat 20 meteor tiap jam. Bulan dengan fase sabit di arah timur menjelang fajar juga akan semakin menambah keindahan hujan meteor ini.
Sabtu, 13 Agustus 2016 – Puncak Hujan Meteor Perseids
Inilah hujan meteor yang paling banyak ditunggu. Beritensitas tinggi, banyak menghasilkan fireball dan berlangsung di tengah musim kemarau menjadi alasan disukainya hujan meteor ini. Hujan meteor Perseids berlangsung antara 17 Juli-24 Agustus 2016. Pada puncaknya Sabtu dini hari diperkirakan akan terlihat hingga 100 meteor tiap jam. Rasi Perseus sebagai arah munculnya meteor-meteor Perseids akan berada di langit utara menjelang fajar.
Menariknya tahun 2016 ini hujan meteor Perseids diperkirakan akan mengalami peningkatan aktifitas. Itu karena pada tahun sebelumnya puing-puing komet Swift-Tuttle yang menjadi penyebab hujan meteor ini tertarik mendekat ke arah bumi oleh gaya gravitasi Jupiter. Beruntung bulan yang telah melewati fase kuartir awal tiga hari lalu tidak akan terlalu menggangu pengamatan karena akan tenggelam tidak lama setelah lewat tengah malam.
Sabtu, 27 Agustus 2016 – Konjungsi Venus dan Jupiter
Langit barat saat senja hari ini akan bertambah indah dengan dua planet yang terlihat sebagai bintang putih terang dan saling berdekatan. Dua planet itu adalah Venus dan Jupiter. Venus menjadi yang paling terang dengan magnitudo -3,9 sedangkan Jupiter sedikit lebih redup dengan magnitudo -1,7. Jarak antara keduanya hanya sekitar 29 menit busur atau hampir setara diameter sudut bulan purnama apogee. Namun karena keduanya berada tidak terlalu tinggi dari horison, maka untuk mengamatinya harus mencari medan pandang yang lapang ke arah barat.
Kamis, 1 September 2016 – Gerhana Matahari Sebagian
Setelah gerhana matahari total awal Maret lalu kini giliran gerhana matahari sebagian yang akan menyusul. Namun seperti gerhana matahari total lalu, gerhana matahari sebagian kali ini juga hanya dapat disaksikan di beberapa wilayah saja di Indonesia. Wilayah beruntung tersebut adalah Jawa Tengah, Jogja, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Lampung. Gerhana matahari sebagian kali ini berlangsung hampir bersamaan dengan terbenamnya matahari. Jadi untuk menyaksikannya harus mencari medan pandang lapang ke arah barat.
Sabtu, 17 September 2016 – Gerhana Bulan Penumbral
Gerhana bulan penumbral kembali akan menyapa Indonesia sekaligus menjadi penutup dari serangkaian gerhana selama tahun 2016. Sama seperti akhir Maret lalu, gerhana bulan penumbral kali ini hanya akan menyebabkan bulan sedikit meredup dan bahkan perubahannya tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Gerhana bulan penumbral kali ini akan berlangsung pada Sabtu dini hari hingga menjelang terbit fajar.
Jum’at, 23 September 2016 – Autumnal Equinox
Atumnal equinox adalah saat dimana Matahari berada di perpotongan ekliptik dan ekuator setelah sebelumnya berada di utara ekuator. Karena hari ini Matahari tepat berada di khatulistiwa maka panjang siang dan malam di seluruh belahan bumi sama 12 jam. Autumnal equinox juga menandakan bergantinya musim kemarau dengan musim hujan di Indonesia. Sedangkan di belahan bumi utara menandakan akan datangnya musim gugur dan di belahan bumi selatan menandakan datangnya musim semi.
Minggu, 16 Oktober 2016 – Bulan Purnama Perigee
Bulan purnama perigee atau lebih sering disebut bulan purnama supermoon terjadi ketika bulan mencapai fase purnama di titik terdekat dari bumi atau perigee. Karena berada lebih dekat, bulan purnama perigee akan terlihat sedikit lebih besar dan terang. Puncak bulan purnama perigee hari ini terjadi siang hari pukul 11:23 WIB. Namun santai, bulan purnama perigee ini masih bisa diamati pada malam harinya antara Minggu malam hingga Senin pagi. Diameter sudutnya adalah 33,32 menit busur dan menjadi kedua paling besar dan terang selama tahun 2016.
Sabtu, 22 Oktober 2016 – Puncak Hujan Meteor Orionids
Hujan meteor Orionids berlangsung antara 2 Oktober-7 November 2016 dan menjadi hujan meteor pertama di musim hujan. Pada puncaknya Sabtu dini hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor per jam. Nantinya meteor-meteor Orionids akan terlihat melesat dari arah rasi Orion yang berada di meridian dini hari. Sedangkan bulan yang sedang fase kuartir akhir mungkin tidak akan terlalu menggangu pengamatan. Alih-alih malah akan menambah pesona langit selepas tengah malam.
Senin, 14 November 2016 – Bulan Purnama Perigee Terbesar
Inilah bulan purnama perigee paling besar dan terang selama tahun 2016 dengan diameter sudut mencapai 33,5 menit busur. Bulan purnama perigee hari ini pun menjadi yang paling besar dan terang sejak 26 Januari 1948 dan baru akan terkalahkan pada 25 November 2034. Beruntung puncak bulan purnama perigee ini terjadi malam hari pukul 20:52 WIB sehingga Indonesia menjadi lokasi yang ideal untuk mengamatinya. Bulan purnama perigee ini dapat disaksikan sepanjang malam antara Senin malam hingga Selasa pagi.
Kamis, 17 November 2016 – Puncak Hujan Meteor Leonids
Hujan meteor Leonids berlangsung antara 10-23 November 2016. Pada puncaknya Kamis dini hari ini diperkirakan akan terlihat hingga 20 meteor tiap jam. Meteor-meteor Leonids nantinya akan terlihat melesat dari rasi Leo di langit timur selepas tengah malam. Sayangnya bulan yang baru tiga hari lalu mencapai fase purnama mungkin masih akan cukup terang dan akan menggangu pengamatan.
Ditulis Suherman Aria dari WordPress untuk Android